Bank Dunia prediksi ekonomi Asia Selatan sahaja tumbuh 1,8% maka 2,8% dari 2020

BERITA - NEW DELHI. Bank Dunia memprediksi, India memakai negara-negara di daerah Asia Selatan bagi mencatatkan pertumbuhan ekonomi terburuknya paling dalam empat dekade terakhir di tahun ini. Hal ini terjadi karena adanya pandemi virus corona.
Wilayah Asia Selatan, adapun terdiri dari delapan negara, diprediksi saja tumbuh 1,8% santak 2,8% dalam tahun ini. Hal ini diumumkan Bank Dunia dalam laporan adapun bertajuk South Asia Economic Focus.
Asal kenal saja, enam bulan lalu, Bank Dunia masih memproyeksikan ekonomi dempet kawasan Asia Selatan dapat tumbuh 6,3% dempet 2020.
Ekonomi India, yang terkelonggaran dekat daerah itu, diperkirakan tumbuh 1,5% tenggat 2,8% atas tahun fiskal yang dimulai atas 1 April. Sementara untuk tahun fiskal yang berakhir atas 31 Maret lantas, ekonomi India diproteksi masih tumbuh 4,8% tenggat 5%.
"Rebound akan terjadi dengan akhir 2019 telah disusul sebab dampak negatif dari krisis global," kata laporan Bank Dunia sebagai dikutip Reuters.
Selain India, Bank Dunia memperkirakan bahwa Sri Lanka, Nepal, Bhutan maka Bangladesh pun bagi mengalami penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi. Tiga negara lain, Pakistan, Afghanistan maka Maladewa, diperkirakan bagi jatuh ke dalam resesi.
Langkah-langkah yang mematungbil untuk melawan virus corona telah mengganggu rantai pasokan dekat seluruh Asia Selatan, yang telah mencatat lebih dari 13.000 kasus sejenjang ini, masih lebih hina daripada deras bagian dunia.
Lockdown 1,3 miliar orang hadapan India juga menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan, mengganggu bisnis adi dan tipis dan memaksa eksodus pekerja migran daripada kota ke rumah mereka hadapan desa-desa.
Jika terjadi lockdown nasional yang berkejauhan selanjutnya luas, laporan itu memperingatkan skenario terburuk antara mana seluruh wilayah akan mengalami kontraksi ekonomi tahun ini.
Untuk meminimalkan kepedihan ekonomi jangka sejenak, Bank Dunia menyerukan negara-negara pada gelanggang kepada mengglobalkan langkah-langkah fiskal dan moneter lebih berlebihan kepada mendukung pekerja migran adapun menganggur, serta pengurangan sangkutan kepada bisnis dan individu.
India sejauh ini telah meluncurkan rencana ekonomi US$ 23 miliar untuk memberikan bantuan tunai langsung ke jutaan orang miskin yang terdampak lockdown. Di negara tetangga, Pakistan, pemerintah telah mengumumkan rencana US$ 6 miliar untuk mendukung perekonomian.
"Prioritas bagi semua pemerintah Asia Selatan sama dengan untuk menahan penyebaran virus corona dan melindungi rakyat mereka, terutama yang termiskin yang menghadapi hasil kesehatan dan ekonomi yang berjarak lebih buruk," kata pejabat senior Bank Dunia, Hartwig Schafer.