Inter Milan Runtuhkan Dominasi Juventus: Habis Scudetto, Lalu Apa?

Inter Milan Runtuhkan Dominasi Juventus: Habis Scudetto, Lalu Apa? Inter Milan Runtuhkan Dominasi Juventus: Habis Scudetto, Lalu Apa?

Inter Milan berhasil memutus kekuasaan Juventus bahwa sedahulu meraih Scudetto semasa sembilan musim berturut-turut. Uniknya, bahwa mengawali dominasi Bianconeri adalah manajer La Beneamata saat ini, Antonio Conte.

Pria kelahiran Italia terbilang tercapai, membawa Juve juara ala musim 2011/12 menyertai klub Turin itu tak pernah kalah juara hingga kampanye 2019/20. Nahasnya, Conte lah adapun pantas mengakhiri rentetan berjarak juara mantan klubnya terbilang antara Serie A.

Nerazzurri terakhir kali menjuarai Serie A dalam musim 2009/10 dan selintas terseok-seok di liga sejak saat itu, lamun sempat dua kali menjabat runner-up.

Penggemar tentu saja berharap ini selaku batu loncatan bagi Inter untuk bisa merebut gelar-gelar bergengsi lainnya, atas Supercoppa Italia berada dalam tangan Juve untuk musim ini bersama peluang si Nyonya Tua untuk menyabet Coppa Italia masih teraktelseif karena mereka bersedia berlaga dalam partai final melawan Atalanta.

Tentu saja keliru satu mimpi agam yang ingin dicapai sebab La Beneamata selain menguasai sepak bola Italia sama demi tampil di Liga Champions.

Setelah terakhir kali Inter era Jose Mourinho menggondol treble winner, Nerazzurri memang tak mampu beribaca berlebihan hadapan kancah Eropa meski sempat kaum kali berganti manajer top.

Conte yang senggang dikritik ketat akan awal musim, mampu membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi bos akan Giuseppe Meazza, demi Football Italia mengonfirmasi bahwa sang manajer mau berada akan Milan demi batas yang lebih lama.

Berdasarkan laporan dari Corriere Dello Sport, Conte selanjutnya presiden klub Steven Zhang hendak melakukan pembicaraan apakah Suning hendak tetap memimpin atau malah memasarkan Inter musim depan, dengan situasi mereka bahwa sedang krisis keuangan karena pandemi Covid-19.

Andai Suning tetap memimpin tim biru hitam musim depan, tentu saja sang manajer tidak buat mendapatkan kapital segar untuk menasalkan pemain antara bursa transfer musim panas. Beberapa laporan juga menyatakan bahwa Conte buat meminta Zhang untuk menjelaskan kepada penggemar bahwa mereka tidak buat menggelontorkan kapital yang hebat untuk merombak skuad.

Namun jika melihat komkondisi pemain Nerazzurri saat ini, sebagainya Conte tidak perlu cemas dengan performa timnya kepada musim depan.

Hanya Arturo Vidal dan Aleksandar Kolarov akan merupakan pemain sentral akan berpeluang semok mau meninggalkan Giuseppe Meazza dengan akhir musim. Selain mereka, ada sembilan nama akan masa depannya masih tanda tanya dengan Inter.

Namun sebagainya Conte tidak mau mengalami kesulitan jika para pemain kunci sebagai Romelu Lukejur, Lautaro Martinez, Nicolo Barella selanjutnya beberapa nama lain adapun menjadi pemain inti tetap berada dengan klub biru hitam.

Sang manajer tetapi perlu mencari beberapa pemain yang berletak sebagai bek kiri, bek tengah lewat striker demi memperkuat timnya atau dalam pelapis bagi pemain yang berada antara letak utama.

Dapat dipastikan bahwa Inter bersedia mengarungi musim berikutnya dengan rasa percaya awak luhur lagi ambisi yang luhur pula. Apalagi jika mereka bisa mendatangkan pemain dengan harga minim namun bisa memberikan dampak pas ke permainan tim.

Gelar Scudetto yang mutakhir mereka dapatkan bisa meningkatkan gairah budak asuh Conte kepada semakin menghancurkan dominasi klub Turin pada sepak bola Italia -- bahkan mengguncang kancah Eropa.

Apakah Inter hendak kembali tidur menyertai ini hanya selaku musim penggembira saja, atau ini bisa dimanfaatkan karena mereka demi menyulut semangat klub agar kembali merajai sepak bola Italia menyertai Eropa? Patut kita nantikan.