Korban Pelecehan Rental PS Jadi 17 Anak, Ada Adegan Intim di Toilet 

Korban Pelecehan Rental PS Jadi 17 Anak, Ada Adegan Intim di Toilet  Korban Pelecehan Rental PS Jadi 17 Anak, Ada Adegan Intim di Toilet 

Jambi, Sobat - Pelecehan seksual terhadap belasan anak di Kelurahan Rawasi Jambi, kini merupakan bahan pembicaraan warga. Tak ada yang menyangka jika gadis muda berinisial Y (25) merupakan pelaku pelecehan seksual.

Apalagi bulan-bulanannya adalah budak-budak adam berusia di bawah umur. Berdasarkan data teranyar dari Subdit IV Ditreskrimum Polda Jambi, jumlah bulan-bulanan bertambah menjadi 17 orang.

Jumlah umpan ini bertambah enam orang setelah penyidik turun ke lokasi kejadian. Saat melakukan olah TKP cukup Minggu (5/1/2023) lantas, ada enam anak dempet bawah umur yang diutarakan terus pernah mengalami hal sama.

Dari 17 orang objek terdapat beberapa orang perempuan. Rata-rata objek masih duduk hadapan bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun akan objek perempuan, atas penyidik, dipaksa mengintip adegan ranjang tersangka dengan suaminya ketimbang celah jendela.

1. Ada adegan intim di kamar pribadi santak toilet

Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudistira mengatakan, tersyaki melakukan pemaksaan terhadap target kepada menyentuh payudara. Korban tidak diizinkan atau tidak dibukakan pintu kamar sebelum menuruti kemauan tersyaki.

Dari hasil olah TKP yang dilakukan penyidik modern-modern ini, gelagat nyeleneh Y dilakukan dempet hampir setiap ruangan dempet rumahnya. Pelecehan itu dilakukan dempet ruang tamu, dapur, kamar mandi, hingga kamar pribadi terduga.

Y doang memaksa korban jantan demi menonton video porno, padahal korban anak cucu perempuan dipaksa menyaksikan adegan intim tersangka bersama suaminya melantasi lubang jendela.

"Itu tanpa diketahui suaminya. Tersangka melakukan hubungan badan maka diminta untuk ditonton," kata Andri.

2. Dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak

Penyidik sudah menetapkan Y sebagai tersangka setelah melakukan serangkaian penyelidikan. Ia ditangkap hadapan rumah orangtuanya hadapan kawasan Telanaipura. Y dibawa tanpa perlawanan membarengi kini ditahan hadapan Mapolda Jambi.

"Korban dipanggil satu per satu meruyup ke kamarnya, dibujuk rayu dan diberikan tambahan durasi bermain game," ujar Andri, Senin (6/2/2023).

Atas perbuatannya Itu, secara penyidik perbuatan tersangka Y telah memenuhi unsur tindak pidana bakmana dalam undang-undang nomor 35 Tahun 2014, pasal 82 tentang perlindungan anak cucu.

3. Keseharian terdakwa hadapan rumah

Sejak mencuatnya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak dempet lingkungannya, gede warga yang merasa terkejut. Pasalnya tak ada gelagat aneh ketimbang keseharian Y dempet lingkungan daerah tinggal.

Warga mengenal Y bagaikan pribadi yang kurang bergaul, karena keseharian terkira disibukkan mengurus tindakan rental PS dengan berdagang santapan ringan (manisan).

"Kejadiannya aktual sekitar dua minggu ini. Warga awalnya tidak curiga. Sebagian aktual tahu setelah dilaporkan ke polisi," ujar Ketua RT di alam area tinggal terduga.

Y tinggal memakai suami maka anak cucunya akan masih balita. Sehari-hari, bantuan rental PS dijalankan terjangka. Sedangkan suaminya beroperasi sebagai buruh harian lepas.

4. Kronologi awal kejadian

Sebelumnya Y sudah mengadu kepada suaminya telah dilecehkan sebab para korban. Hal ini melaksbudakan sang suami marah, dan warga kemudian mencoba melakukan musyawarah bersama keluarga tertuding maupun korban.

"Dia membilangkan ke suaminya mau diperkosa oleh budak-budak ini. Sudah dipegang-pegang sampai disekap oleh budak-budak. Kaperdebatan sudah disekap," kata salah satu orangtua sasaran.

Namun orangtua bulan-bulanan maka warga yang mendengar cerita Y merasa curiga. Apalagi ia sesekali tertawa saat menceritakan itu peristiwa tersebut. "Dalam hati kami, aneh orang ini cerita mau diperkosa tapi tertawa," katanya.

Para orangtua pun kompak menginterogasi anak-anaknya. Lalu setiap korban yang dituding sama Y memberikan responsan sama. Ada yang dibujuk dan dijanjikan mendapat tambahan waktu bermain PlayStation engat dipaksa.

Orangtua sasaran pun akhirnya melaporkan kejadian itu kepada kepolisian karena merasa kerutunannya telah dilecehkan.